Jum’at, 17 Mei
2013
Insiden itu
pertama kali bermula ketika Nao dan anak-anak Nihon diusir oleh seorang satpam
bernama ciee imoetzz chamcoel dari
basecamp pertama kami, lantai 2 yang seharusnya melanjutkan latihan Kabaret,
menuju basecamp setia yang selalu siap menampung a.k.a. kantin belakang
sekolah. Awalnya, emang masih mau ngomongin soal dubbing-an dsb, eh entah
gimana semua anggota-nya mencar kecuali Nao sama Shei. Dan di sinilah cerita
berawal.
Kebetulan, pas
mau naruh tas di bangku kantin, ada anak-anak kelompok ganjil (pagelaran) yang
luntang-lantung cari kelas―kasian sekali mereka, senasib sama kita―plakk. Dan
karena Shei juga anggota kelompok ganjil, akhirnya dia juga ikutan latihan
pagelaran―oi, terus gimana kabaret kita!!? Dan berhubung Candella-senpai juga
masih berusaha mencari anak-anak nihon yang―kemungkinan―belum dimakan
titans―ups, salah―masih tersisa di sekitar sekolah.
Akhirnya, Nao
memutuskan untuk jadi penonton VVVIP―baca: triple V IP. Sebenernya sih, ya… Nao
bukan satu-satunya member kelompok genap yang jadi penonton mereka, disitu ada
Sekar juga. Ya, Nao akhirnya memutuskan untuk menunggu latihan mereka selesai
biar ada temen pulang. Padahal semua baik-baik saja, namun begitu gerimis mulai
turun sedikit demi sedikit perlahan air hujan itu menghapus tingkat ke-normalan
Nao+anak-anak kelompok ganjil.
Pertamanya, cuma
provokasi Andi sama David biar sekalian buat fanservice Nao sama Shei. Eh, si
Andi tiba-tiba jalan deketin Shei yang bawa hp―yang kebetulan lagi
video-in―begitu juga sama David. Dia lari ke Shei, dan Shei yang kaget plus
takut hpnya diambil dan videonya dihapus, langsung mundur dan nabrak Nao tanpa
dikomando. Alhasil Nao sukses nyangkut di sebuah pohon yang batangnya berduri
tajam gara-gara nabrak tempat sampah di belakang dan nggak bisa ngerem. Andi,
David+Sukardi yang ngeliat adegan slow motion itu langsung ngakak
sengakak-ngakaknya―sumpah, itu malu-maluin banget.
Nggak nyangka
juga, ternyata tangan Nao sampe kesusupan duri batang pohon yang entah belum
diketahui nama spesiesnya itu. Berdarah lho! Walaupun sedikit, perihnya minta
ampun… Jadi keinget kejadian waktu main di rumah sodara. Waktu itu lagi lari
ngelewatin pintu masuk rumah sodara, eh kaki nabrak sesuatu dan nancep ke duri
kaktus. Coba bayangkan apa rasanya itu duri kaktus yang ada berapa puluh nancep
di kaki lo semua… =__=” Yang pasti sakit…
Balik ke cerita
semula. Tadinya kita ngumpul di kantin, sekarang berpindah ke belakang sekolah.
Dan semua berubah ketika Shei menyerang (?). Kebetulan Nao bawa almamater SMP
yang emang sengaja buat pengganti jaket yang rasanya nggak bakal muat kalo
dipaksa pake kemeja lengan panjang, dan mulai bergaya―sok―smexy*abaikan kata
terakhir. Dan sebagai fanservice, Nao bener-bener kehilangan akal sehatnya
gara-gara hujan gerimis. Alhasil, si Shei malah ber-fangirling ria ngeliat Nao
yang bergaya ala Ren Jinguji―Dilempar botol saos.
Satu lagi, dia
berniat mengambil foto sebanyak mungkin buat dia jadiin koleksi―mungkin. Tapi
anehnya, gara-gara almat itu juga, seseorang berwajah makin beringas dari
biasanya. Sebut saja Ngenge, dia adalah orang yang pertama kali bilang, “mau nyoba dong” sambil natap almat Nao
dengan tatapan mupeng. Akhirnya dengan berat hati, Nao melepaskan almat itu
sambil dibantu dia―dan Shei kembali ber-fangirling ria sambil video-in adegan
gak penting itu―cih. Dan koko David masang muka jealous dari belakang Shei.
Setelah berhasil
melepaskan almat, Ngenge mencoba memakai almat yang padahal udah Nao bilang itu
sempit. Dan walla~ Lengan almatnya gantung segantung-gantungnya. Tapi Nao nggak
mau nyerah, setelah almat itu masuk ke badan dia, Nao teriakin biar dia buka
seragamnya―please jangan jadi perverted, dia pake kaos dalem kok. Dan dia
sendiri bilang katanya pas banget dia lagi pake kaos dalem yang ada gambar hati
ketembak atau entah apa namanya itu. Shei-pun kembali berfangirling ria dan
mem-video-kan pose Ngenge yang…―sumpah ya, jadi dia puas banget hari itu.
Nggak lama, cuaca
mulai tidak bersahabat dan mengharuskan kita balik ke tempat awal, Yaitu di
belakang kantin deket tempat parkir motor guru dan staff. Nah, mulai dari sini
kekacauan menggila. Mulai dari David yang bales dendam dengan tiba-tiba nyosor
mau praktekin adegan yang ada di drama-drama korea―bener-bener nih orang,
padahal udah Nao bilang Nao nggak lesbian, ck―sampe si Meong yang ngambil daun
+ sedotan dan ngasihin itu sambil nyanyi ke Suci wkwk…
Dan akhirnya,
karena Shei belum dapet foto khusus fanservice Nao hari itu, dia setuju sama
ide Nao buat ujan-ujanan biar keliatan makin…―if you know what I mean. Dan
tanpa disadari, David yang entah kesambet setan apa malah berusaha bikin
sinetron. Jadi kronologis-nya begini…
Nao berjalan di
tengah hujan tanpa membawa payung, tiba-tiba david dateng dan bilang “jangan pergi!” sambil narik tangan Nao.
Nao pun menjawab, “Kamu jahat! Kamu
selingkuh…. Sama dia!”nunjuk Andi yang mukanya cengo karna nggak tau
apa-apa. Nao pun kabur meninggalkan david yang masih berdiri terpaku di bawah
hujan. The End.
Wkwk… sumpah
ngakak banget pas nginget itu lagi. Kok bisa ya, Naoki yang tadinya pendiem dan
apatis, tiba-tiba berubah autis? Mungkin ini karena motto Nihon ‘Membuat AUTIS anak yang belum AUTIS’. Ah,
seandainya Nao bisa kembali ke masa-masa kelas 9, saat banyak anak cowok otaku
yang sama kayak Nao―susah bergaul… Pengen deh nunjukin ke mereka kalo Nao
bener-bener berubah total. Bisa jadi mereka bakal kaget karena Nao jadi cerewet
sekarang. Lols.